nusakini.com - Internasional - Menteri-menteri luar negeri dari G7, yaitu kelompok yang berisikan tujuh negara maju, pada hari Kamis (19/8) mendesak Taliban untuk memastikan keselamatan warga sipil dan juga menjamin perjalanan yang aman bagi warga luar negeri dan Afghanistan yang ingin pergi dari negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab menyatakan para menteri G7 berkomitmen terhadap pengurangan kekerasan, penghormatan kepada HAM, termasuk wanita,anak kecil, dan kelompok minoritas.

• Ledakan Terjadi di Mesjid di Kabul, Afghanistan
• Pendemo Wanita Dipukuli oleh Taliban saat Unjuk Rasa di Kabul
• Salah Satu Pendiri Taliban Pakistan Tewas Dibunuh
• Taliban Klaim Tidak Tahu Pemimpin al-Qaeda ada di Kabul, Afghanistan
• Afghanistan Dilanda Gempa 5,1 SR

Para menteri juga berjanji untuk bekerja sama dalam mengatasi krisis dan juga setuju bahwa Taliban perlu memastikan Afghanistan tidak menjadi tuan rumah dari ancaman teroris kepada keamanan internasional.

Menteri-menteri G7 juga mengatakan mereka akan memberikan keputusan mengenai pengakuan pemerintahan Taliban setelah melakukan observasi yang dekat terhadap kebijakannya untuk hak-hak wanita.

Dalam pemerintahan Taliban pada tahun 1996 hingga 2001, mereka bersikeras untuk menerapkan hukum Islam dan menekan hak-hak wanita.

Rapat mendadak ini bertujuan untuk saling berbagi kekhawatiran dan menetukan agenda bagi negara-negara G7 untuk rapat virtual yang akan dilakukan minggu depan setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden setuju untuk menyelenggarakan rapat mengenai Afghanistan.